13 April 2009

ASCARIS LUMBRICOIDES

ASCARIS LUMBRICOIDES Nama yang cukup bagus bukan.....?? tapi klo tahu siapa dia, weleh-weleh... mengerikan coy....

Manusia merupakan hospes definitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah species yang dapat ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthes). Salah satu cacing tersebut adalah Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides). Cacing ini banyak diketemukan di daerah tropis seperti di Indonesia. Pada umumnya telur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang infektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya.




LINGKARAN HIDUP.

Manusia merupakan satu-satunya hospes cacing ini. Cacing jantan berukuran 10-30 cm, sedangkan cacing betina 22-35 cm, pada stadium dewasa hidup di rongga usus halus, cacing betina dapat bertelur sampai 100.000 – 200.000 butir sehari, terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi. Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi tumbuh menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Bentuk infektif ini bila tertelan manusia, akan menetas menjadi larva di usus halus, larva tersebut menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfa dan dialirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru-paru menembus dinding pembuluh darah, lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus, kemudian menuju faring, sehingga menimbulkan rangsangan batuk, kemudian menjadi cacing dewasa. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan sejak tertelan sampai menjadi cacing dewasa.

PATOFISIOLOGI.
Disamping itu gangguan dapat disebabkan oleh karena larva yang masuk ke paru-paru sehingga dapat menyebabkan perdarahan pada dinding alveolus yang disebut sindroma Loeffler. Gangguan yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, dirae dan konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion). Keadaan yang serius, bila cacing mengumpul dalam usus sehingga terjadi penyumbatan pada usus (ileus obstuctive).

GEJALA KLINIK DAN DIAGNOSIS.
Gejala penyakit cacingan memang tidak nyata dan sering dikacaukan dengan penyakit-penyakit lain. Pada permulaan mungkin ada batuk-batuk dan eosinofilia, orang (anak) yang menderita cacingan biasanya lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang. Pada anak-anak yang menderita Ascariasis perutnya nampak buncit (karena jumlah cacing dan kembung perut), biasanya matanya pucat dan kotor seperti sakit mata (rembes) dan seperti batuk pilek. Perut sering sakit, diare, nafsu makan kurang. Karena orang (anak) masih dapat berjalan dan sekolah atau bekerja, seringkali tidak dianggap sakit, sehingga terjadi salah diagnosis dan salah pengobatan. Padahal secara ekonomis sudah menunjukkan kerugian yaitu menurunkan produktifitas kerja dan mengurangi kemampuan belajar.
Karena gejala klinik yang tidak khas, perlu diadakan pemeriksaan tinja untuk membuat diagnosis yang tepat, yaitu dengan menemukan telur-telur cacing dalam tinja tersebut. Jumlah telur juga dipakai sebagai pedoman untuk menentukan beratnya infeksi (dengan cara menghitung telur).

EPIDEMIOLOGI.
Telur cacing gelang keluar bersama tinja pada tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari, telur tersebut tumbuh menjadi infektif. Infeksi cacing gelang terjadi bila telur yang infektif masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman dan dapat pula melalui tangan yang kotor (tercemar tanah dengan telur cacing).




PENGOBATAN

Pengobatan dapat dilakukan secara individu atau masal pada masyarakat. Pengobatan individu dapat digunakan bermacam-macam obat misalnya preparat Piperasin, Pyrantel pamoate, Albendazole atau Mebendazole.
Pemilihan obat cacing untuk pengobatan masal harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :

  • Mudah diterima di masyarakat.
  • Mempunyai efek samping yang minimum.
  • Bersifat polivalen, sehingga dapat berkhasiat terhadap beberapa jenis cacing.
  • Harganya murah (terjangkau).

4 komentar:

  1. Keren ya foto cacingnya :D
    Kaya' ALIEN. Para Caca dan Cici ini memang masih ngeTrend di Indonesia yang sudah jaman internet kaya' gini.
    Sukses deh buat PKM Cukir dalam program berantas jentik dan cacing

    BalasHapus
  2. he.he.he.he. caca dan cici ni memang pintar klo mo difoto "Fotogenik"... :-D

    BalasHapus
  3. Salam sukses juga... Kalau boleh tahu berapa orang jumlah team TI Puskesmas Cukir soalnya tampilan gambar dan narasinya sangat mantap sekali lagi selamat dan sukses selalu

    BalasHapus
  4. Di Pusk cukir tidak ada tenaga khusus untuk IT, karyawan disini kebanykan merangkap tugas. Blog kami kelola bersama2 dan kami sangat kompak sebagai tim... trims n matursuwun kunjungannya ke blog "reot" kami, salam sukses selalu untuk puskesmas bamban.

    BalasHapus