20 Agustus 2009

64 Th Inonesia Merdeka di Pusk Cukir














Sebagai bentuk rasa syukur dan jiwa Patriotisme yang tinggi, Puskesmas Cukir ikut memeriahkan Perayaan Kemerdekaan RI yang ke 64.

Puskesmas Cukir mengikuti GERAK JALAN yang diadakan oleh Kecamatan Diwek. Gerak jalan yang menempuh jarak kurang lebih 8 Km tersebut diadakan pada tanggal 18 Agustus 2009. Gerak jalan tersebut diikuti oleh seluruh Instansi yang berada di Kecamatan Diwek.

Puskesmas Cukir pun tak mau kalah, Dr. Mas Imam Ali A sebagai Kepala Puskesmaspun mengerahkan 20 anak buanya yang dibagi menjadi 2 grup. Dengan Kostum yang berbeda dari yang lain, Pusk Cukirpun menghentakkan kaki untuk melangkah mengikuti Lomba Gerak Jalan tersebut..




Semoga dengan SEMANGAT PATRIOTISME dan NASIONALISME yang tinggi Pusk. Cukir bisa lebih meningkatkan Pelayanan Prima....
Selengkapnya...

04 Agustus 2009

SEMARAK FLU BABI di PONPES WILKER PUSK. CUKIR

Flu Babi.. Flu Babi... dan Flu Babi... mungkin anda sudah terlalu sering mendengar itu... tapi apa sih flu babi itu???

Flu babi adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini terjadi dengan tingkat kasus tinggi namun jarang menjadi fatal.
Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun.
Ada banyak jenis flu babi dan seperti flu pada manusia penyakit ini secara konstan berubah.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya.
H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin.
Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi.
Virus flu memiliki kemampuan bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang sumber.

Baru-baru ini pada akhir bulan Juli 2009, para Santri PONPES di sekitar-an Puskesmas Cukirpun ikut ”meramaikan” kasus flu babi ini.......
Puskesmas Cukirpun membentuk Tim SATGAS Penanganan flu babi :

KETUA TIM
dr. MAS IMAM ALI AFFANDI

TIM MEDIS
Dr. ULFAH KHANNATUL IZZAH
Dr. AINUN ZUBAIDAH

TIM SURVAILANS
TAKARININGSIH
SUPANDI, SKM
ETIKA RAHMA, SKM

TIM PARAMEDIS
YUNITA KARYAWATI
ALI IMRON
CHOLIA TUGAS
ATO’UR ROHMAN
KATIBU
RUDI YULI WIDODO
SRI WULANDARI

LABORATORIUM
DEDY SAM S

TIM PROMKES
MAHMUDAH
ETIKA RAHMA

PENGEMUDI
SUDARMIANTO

Melalui Tim Tim SATGAS Penanganan flu babi dan Dokter Muda UNAIR (Praktek di Pusk Cukir) ini Flu babi di Wilker Pusk cukir ditangani...

25 Juli 2009 : 35 Pasien
27 Juli 2009 : 12 Pasien
29 Juli 2009 : 31 Pasien
JUMLAH : 78 Pasien
78 Pasien tersebut dinyatakan ILI (Influenza Like Illnes)





23 Juli 2009 : 49 Pasien
24 Juli 2009 : 102 Pasien
25 Juli 2009 : 63 Pasien
26 Juli 2009 : 115 Pasien
27 Juli 2009 : 82 Pasien
28 Juli 2009 : 99 Pasien
29 Juli 2009 : 51 Pasien
JUMLAH : 561 Pasien
Dari 561 pasien, 556 Pasien dinyatakan ILI (Influenza Like Illnes) dan 5 pasien (+) Positif Flu H1N1




(pemeriksaan di UGD Pusk Cukir)
25 Juli 2009 : 94 Pasien
26 Juli 2009 : 56 Pasien
27 Juli 2009 : 52 Pasien
28 Juli 2009 : 50 Pasien
JUMLAH : 252 Pasien
252 Pasien tersebut dinyatakan ILI (Influenza Like Illnes)



(pemeriksaan di UGD Pusk Cukir)
26 Juli 2009 : 11 Pasien
29 Juli 2009 : 1 Pasien
JUMLAH : 12 Pasien
12 Pasien tersebut dinyatakan ILI (Influenza Like Illnes)

ALHAMDULLILAH....., semua para santri tersebut sudah sembuh dan sampai saat ini tidak ada korban jiwa karena kasus Flu Babi di Wilker Pusk Cukir. Selengkapnya...

13 Juni 2009

OeMurKU Berkurang 1 ( Satu ) Tahun

Kepala Puskesmas Cukir ( Dr Mas Imam Ali A) tepat pada tanggal 11-06-2009 merayakan Ulang Tahunnya yang ke 42, Berikut cuplikan dari pernyataan beliau :


42 Tahun sudah aku muncul di ndonya ini, orang bilang hidup dimulai ketika usia 40, yang saya rasakan kok kayak masih kemaren saya lepas dari masa anak-anak, kadang sifat kekanak-kanakan itu masih ada, orang bilang nggak apa-apa laki-laki kadang seperti itu.

18 th lamanya jadi dokter tinggal di desa meskipun tidak terpencil, rasanya belum banyak yang bisa saya perbuat untuk kebaikan orang lain,sementara umur secara nominal bertambah, tapi semakin dekat pada ajal.

Mengingat umatNabi Muhammad SAW,berkisar kiri-kanannya 64th berarti tinggal kuranglebih 22 th lagi.

Percuma dalam sisa hidup itu kalau aku tidak bisa menggunakkannya untuk beribadah dan berbuat baik. Anak saya sudah tiga dari istri pertama ya mudah-mudahan ya itu istri satu-satunya,saya mungkin sudah berbuat baik semampu saya untuk mereka, saya yakin tanpa saya mereka sudah punya takdirnya masing-masing, bisa saja mereka tanpa saya menjadi lebih berhasil dan saya yakin Allah punya rencana buat mereka dan saya hanya menjalankan kewajiban yang dibebankan pada diri saya.

Saya ingin berdoa semoga sisa umur bisa saya manfaatkan untuk kebaikan saya dan kebaikan orang lain......tetap bersemangat dan pantang menyerah!!!!
Selengkapnya...

11 Juni 2009

Andai "PRITA MULYASARI" Pasien Puskesmas Cukir

Sungguh sangat ironis di era pelayanan prima seperti sekarang ini, masih ada suatu fenomena yang menimpa seorang "Prita M".
Sesungguhnya inti permasalahan kasus ini terletak pada penanganan manajemen keluhan pelanggan, yang seharusnya untuk setingkat Rumah Sakit sebesar RS “O”, penanganan manajemen keluhan pelanggan harusnya sudah sangat maju..
Ini sangat berbanding terbalik dengan Puskesmas Cukir, dimana Keluhan Pelanggan sangat dianggap sebagai sesuatu yang bisa membuat Puskesmas Cukir lebih maju dan lebih bisa meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan yang dalam hal ini adalah “Pasien“.
Andaikan saja Prita Mulyasari menjadi Pasien di Puskesmas Cukir, keluhan Prita.M akan dapat tersalurkan melalui berbagai sarana, diantaranya :

Kotak Saran.


Kotak Kepuasan Pelanggan.


Call Centre (SMS dan Telepon langsung ke Kepala Puskesmas)

Melalui E-mail : pusk_cukir09@yahoo.com & Blog : puskesmascukir.blogspot.com



Semua saran maupun kritik bagi Puskesmas Cukir bukan merupakan hinaan atau sesuatu yang dianggap menjatuhkan nama baik bagi Puskesmas Cukir, apalagi sampai adanya tuntutan ke pihak pemberi saran dan kritik tersebut.

Puskesmas Cukir akan mengadakan evaluasi terhadap saran & kritik setiap 1 bulan sekali dengan hasil :


Sekarang bukan eranya untuk menyalahkan pelanggan/pasien, tetapi bagaimana petugas (Manajeman Puskesmas) bisa mawas diri apakah pekerjaan yang dilakukan sudah memuaskan pelanggan/pasien (Orientasi Kepuasan Pelanggan).


“VIVA PUSKESMAS CUKIR WITH
AFFORDABLE PROFESIONAL SERVICES“

Selengkapnya...

08 Juni 2009

ADU BALITA TINGKAT KECAMATAN

Puskesmas Cukir punya gawe lagi, tanggal 03 Juni 2009 Puskesmas Cukir dipenuhi BALITA-BALITA. Seru.......tangis, tawa bahkan celoteh mereka terdengar di seluruh ruang aula pertemuan Pusk. Cukir. LOMBA BALITA TINGKAT KECAMATAN diadakan Pusk. Cukir yang bekerjasama dengan Kecamatan Diwek dan Dokter Muda dari UNAIR Surabaya.
Setidaknya terdapat 6 penilaian, meliputi kelengkapan Administrasi dan persyaratan, Pemeriksaan Antropometri, Pemeriksaan Gigi, Pemeriksaan Kesehatan Umum, Wawancara KIA dan Wawancara PKK.
Setelah melalui proses penilaian yang cukup panjang dan lama, akhirnya panitia mengumumkan pemenang.
Salah satu tujuan mereka mengadakan lomba tersebut selain mencari pemenang untuk mewakili Lomba BALITA Tingkat Kabupaten, Lomba Balita di Puskesmas Cukir juga untuk merangsang ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmasnya agar rajin datang ke Posyandu. “Biar mereka tahu bahwa Posyandu tidak sekadar kumpul, timbang, minum susu, makan. Dengan datang ke Posyandu, Balita mereka bisa jadi sehat,” kata salah satu panitia.
Selain itu, lomba tersebut juga dipakai sebagai ajang identifikasi tumbuh kembang anak-anak yang tinggal di wilayah kerja Puskesmasnya. Sehingga, Puskesmas dapat menentukan program lanjutan untuk meningkatkan status gizi anak-anak di wilayah kerjanya.

Pemenang I (Figo Finando Wiradha)




Pemenang II ( Zefrizal Makhrufi )




Pemeriksaan Kesehatan Umum ( Dr.Ulfah K.I)




Pemeriksaan Gigi (Drg. Alvina Mudyandari)




Wawancara KIA (Bidan Dwi Astuti)




Wawancara PKK (Petugas Kecamatan Diwek)




BALITA bersama Dokter Muda UNAIR Surabaya

Selengkapnya...

13 April 2009

ASCARIS LUMBRICOIDES

ASCARIS LUMBRICOIDES Nama yang cukup bagus bukan.....?? tapi klo tahu siapa dia, weleh-weleh... mengerikan coy....

Manusia merupakan hospes definitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah species yang dapat ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthes). Salah satu cacing tersebut adalah Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides). Cacing ini banyak diketemukan di daerah tropis seperti di Indonesia. Pada umumnya telur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang infektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya.




LINGKARAN HIDUP.

Manusia merupakan satu-satunya hospes cacing ini. Cacing jantan berukuran 10-30 cm, sedangkan cacing betina 22-35 cm, pada stadium dewasa hidup di rongga usus halus, cacing betina dapat bertelur sampai 100.000 – 200.000 butir sehari, terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi. Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi tumbuh menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Bentuk infektif ini bila tertelan manusia, akan menetas menjadi larva di usus halus, larva tersebut menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfa dan dialirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru-paru menembus dinding pembuluh darah, lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus, kemudian menuju faring, sehingga menimbulkan rangsangan batuk, kemudian menjadi cacing dewasa. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan sejak tertelan sampai menjadi cacing dewasa.

PATOFISIOLOGI.
Disamping itu gangguan dapat disebabkan oleh karena larva yang masuk ke paru-paru sehingga dapat menyebabkan perdarahan pada dinding alveolus yang disebut sindroma Loeffler. Gangguan yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, dirae dan konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion). Keadaan yang serius, bila cacing mengumpul dalam usus sehingga terjadi penyumbatan pada usus (ileus obstuctive).

GEJALA KLINIK DAN DIAGNOSIS.
Gejala penyakit cacingan memang tidak nyata dan sering dikacaukan dengan penyakit-penyakit lain. Pada permulaan mungkin ada batuk-batuk dan eosinofilia, orang (anak) yang menderita cacingan biasanya lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang. Pada anak-anak yang menderita Ascariasis perutnya nampak buncit (karena jumlah cacing dan kembung perut), biasanya matanya pucat dan kotor seperti sakit mata (rembes) dan seperti batuk pilek. Perut sering sakit, diare, nafsu makan kurang. Karena orang (anak) masih dapat berjalan dan sekolah atau bekerja, seringkali tidak dianggap sakit, sehingga terjadi salah diagnosis dan salah pengobatan. Padahal secara ekonomis sudah menunjukkan kerugian yaitu menurunkan produktifitas kerja dan mengurangi kemampuan belajar.
Karena gejala klinik yang tidak khas, perlu diadakan pemeriksaan tinja untuk membuat diagnosis yang tepat, yaitu dengan menemukan telur-telur cacing dalam tinja tersebut. Jumlah telur juga dipakai sebagai pedoman untuk menentukan beratnya infeksi (dengan cara menghitung telur).

EPIDEMIOLOGI.
Telur cacing gelang keluar bersama tinja pada tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari, telur tersebut tumbuh menjadi infektif. Infeksi cacing gelang terjadi bila telur yang infektif masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman dan dapat pula melalui tangan yang kotor (tercemar tanah dengan telur cacing).




PENGOBATAN

Pengobatan dapat dilakukan secara individu atau masal pada masyarakat. Pengobatan individu dapat digunakan bermacam-macam obat misalnya preparat Piperasin, Pyrantel pamoate, Albendazole atau Mebendazole.
Pemilihan obat cacing untuk pengobatan masal harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :

  • Mudah diterima di masyarakat.
  • Mempunyai efek samping yang minimum.
  • Bersifat polivalen, sehingga dapat berkhasiat terhadap beberapa jenis cacing.
  • Harganya murah (terjangkau).

Selengkapnya...

03 April 2009

Chikungunya, Tidak Menyebabkan Kematian atau Kelumpuhan !

Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya.

Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan.
Penyakit yang berasal dari daratan Afrika ini mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973. Demam Chikungunya dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain.


Awal 2001, kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah).
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang.

Berikut tanya jawab seputar penyakit yang gejalanya mirip dengan penyakit demam berdarah ini.



Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD & bagaimana membedakannya?

Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.
Virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.
Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. Virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti.
Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari.
Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila
berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah.
Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok.
Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Dengan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari.



Apa arti "Chikungunya"?

Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia).
Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki.



Benarkan penyakit ini berbahaya dan mematikan?

Masih banyak anggapan di kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya atau flu tulang atau demam tulang sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga membuat panik. Tidak jarang pula orang meyakini bahwa penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Memang, sewaktu virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang-tulangnya terutama di seputar persendian sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh. Namun, bukan berarti terjadi kelumpuhan.
Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.
Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung. Yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.
Jadi, jangan panik apabila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, sebab tidak sampai menyebabkan kematian. Ngilu pada persendian itu tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Dokter biasanya hanya memberikan obat penghilang rasa sakit dan demam atau golongan obat yang dikenal dengan obat-obat flu serta vitamin untuk penguat daya tahan tubuh.



Sebagian orang mengatakan penyakit ini bisa diatasi dengan mengonsumsi jus buah segar, benarkah?

Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar. Sebaiknya minum jus buah segar. Setelah lewat lima hari, demam akan berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula.
Vitamin peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk menghadapi penyakit ini.
Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada persendian cepat hilang.
Minum banyak air putih juga disarankan untuk menghilangkan gejala demam



Bagaimana cara menghindari penyakit ini?
Satu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya. Nyamuk ini, senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih.
Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selain itu, nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap.
Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya.
Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung. Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini
adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut.



Bisakah seseorang terserang penyakit ini berkali-kali?

Kabar baiknya, penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. Tubuh penderita akan membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian hari. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi mereka untuk kena lagi.
Selengkapnya...

JUS JAMBU BIJI & ANGKAK (Bisa Menaikkan Trombosit ???????)

” Banyak sekali orang yang mengatakan, jambu biji dan angkak bisa menaikkan trombosit. Apakah benar demikian? Selain itu, obat apa yang diberikan dokter atau rumah sakit untuk penderita demam berdarah selain infus dan trombosit. Bukankah demam berdarah belum ada obatnya” Mungkin pertanyaan inilah yang paling sering tentang Demam Berdarah.


Ilmu kedokteran dibangun berdasarkan apa yang disebut evidence based yang berarti hasil dari suatu pembuktian. Karena itu, sebelum menyatakan jambu maupun angkak bisa menaikkan trombosit, perlu ada suatu penelitian terlebih dahulu.

Misalnya, 100 anak yang terkena demam berdarah diberi jus jambu, 100 anak lain yang terkena demam berdarah tidak diberi jus jambu. Demikian pula halnya dengan angkak. Mereka diikuti selama seminggu untuk diperiksa kadar trombositnya. Sayang, sampai hari ini belum ada penelitian tentang itu sehingga belum ada kepastian bahwa jus jambu maupun angkak bisa menaikkan trombosit. Namun, beberapa literatur menyebutkan bahwa kadar vitamin C jambu memang paling tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Sebuah website tentang jambu menyebutkan, kadar vitamin C jambu 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk, 10-30 kali lebih tinggi dari pisang, dan 10 kali lipatnya pada pepaya. Tak heran bila buah ini sangat baik untuk mempertahankan daya tahan dan kebugaran tubuh.

Ahli gizi juga menyebutkan, sebenarnya tidak hanya jambu, tetapi segala macam buah dan sayur dalam bentuk jus juga bisa membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan substansi penting lainnya karena sifatnya yang cair. Hal ini akan mempercepat pulihnya kondisi tubuh.
Kadar air yang tinggi pada buah bervariasi 65-92 persen, dengan cepat akan menutupi kekurangan zat cair tubuh dalam waktu singkat. Karena pada penderita demam berdarah terjadi kekurangan cairan akibat merembesnya plasma darah yang keluar dari pembuluh darah, langkah paling penting dalam penatalaksanaan demam berdarah adalah pemberian cairan pengganti plasma darah.

Pemberian jambu dalam bentuk jus bisa membantu mempercepat menanggulangi kekurangan cairan tubuh. Suatu hal yang sebenarnya bisa digantikan dengan berbagai jus buah lainnya. Jadi, tidak harus selalu jambu. Bisa jus mangga, jus jeruk, jus pepaya, jus kelapa, sepanjang penderitanya doyan.
Tadi sudah dijelaskan bahwa demam berdarah berdampak pada bocornya pembuluh darah. Karena itu, yang diperlukan adalah penggantian cairan tubuh yang hilang dengan cepat. Pertolongan pertama adalah dengan memberikan oralit atau larutan gula garam karena komposisinya setara dengan plasma darah.

Bila penderita dalam kondisi muntah terus, tidak bisa makan dan minum, atau tidur terus, baru disarankan pemberian infus. Infus juga sebaiknya diberikan bila penderita kejang, kesadaran menurun, atau derajat kebocoran plasma darahnya tinggi. Kebocoran tertinggi biasanya pada hari keempat dan kelima. Setelah itu selesai. Jadi, tidak setiap penderita demam berdarah perlu infus.
Demikian pula dengan transfusi trombosit. Transfusi sebaiknya baru diberikan jika trombosit pasien di bawah 100.000 disertai dengan pendarahan yang cukup banyak atau masif (satu cc/kilogram berat badan/jam)
Selengkapnya...

01 April 2009

Pelajaran dari Sang KUPU-KUPU

Suatu hari, pada saat sebuah lubang kecil timbul di suatu kepompong, seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu kupu selama ber jam jam berjuang untuk memaksa mengeluarkan badannya melalui lubang tsb.

Akan tetapi kemudian,proses tersebut berhenti tanpa ada kemajuan lebih lanjut.
Tampaknya sudah sekuat tenaga dan bayi kupu kupu tidak bisa bergerak lebih jauh lagi.
Sehingga Akhirnya sang lelaki tersebut memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu......diambilnya sebuah gunting untuk membuka kepompong tersebut Dan....Kupu-kupu tersebut akhirnya keluar dengan mudah, walau dengan tubuh yang lemah, kecil dan sayap yang mengkerut.

Sang lelaki terus mengamatinya dengan berharap bahwa, suatu saat, sayapnya akan terbuka, membesar dan berkembang, agar bisa menyangga tubuhnya dan menjadi kuat. Ternyata tidak terjadi apa–apa........! dan kupu-kupu tersebut menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan merangkak beserta tubuhnya yang lemah dan sayap yang mengkerut tidak pernah bisa terbang.

Lelaki baik dan penolong ini tidak mengerti bahwa kepompong yang menjerat maupun perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk dapat lolos melewati lubang kecil, adalah cara ALLAH untuk mendorong cairan tubuh dari kupu-kupu kesayapnya ,agar kuat dan siap untuk terbang sewaktu waktu setelah bebas dari kepompongnya nanti.

Perjuangan mutlak dibutuhkan dalam menjalani hidup kita ini.
Apabila ALLAH membolehkan kita hidup tanpa hambatan ,itu hanya akan membuat kita lemah.
Kita tidak akan sekuat ini.
Tidak pernah bisa se Sukses ini
Saya memohon diberi Kekuatan...
Dan ALLAH memberikan Kesulitan agar membuat saya Kuat.
Saya memohon agar menjadi Bijaksana...
Dan ALLAH memberi saya Masalah untuk diselesaikan.
Saya memohon Kekayaan...
Dan ALLAH memberi saya Bakat,Waktu, Kesehatan dan Peluang .
Saya memohon Keberanian…..
Dan ALLAH memberikan hambatan untuk dilewati.
Saya memohon Rasa Cinta...
Dan ALLAH memberikan orang orang bermasalah untuk dibantu.
Saya memohon Kelebihan...
Dan ALLAH memberi saya jalan utk menemukannya.

“Saya tidak menerima apapun yang saya minta..
.......Akan tetapi saya menerima semua yang saya butuhkan "

HIDUPLAH DENGAN KEBERANIAN, HADAPI SEMUA HAMBATAN DAN TUNJUKKAN BAHWA KAU MAMPU MENGATASINYA. USAHAKANLAH SEKUAT TENAGA UNTUK “MENEMUKAN” BAKATMU, LUANGKAN WAKTU BELAJAR UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN DAN KETERAMPILANMU, JAGA KESEHATANMU,GUNAKAN WAKTUMU HANYA UNTUK KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN MISIMU,BANYAK BANYAK LAH BERDOA AGAR DITUNJUKKAN JALAN YANG BENAR DALAM MENEMUKAN PELUANG, PERLUAS JARINGANMU DAN JANGAN BOSAN BOSANNYA BERUSAHA.
Selengkapnya...

31 Maret 2009

PENGERTIAN CLTS-SToP


KESEHATAN sangat diidamkan oleh setiap manusia dengan tidak membedakan status sosial maupun usia. Semua mempunyai keinginan yang sama untuk mempunyai tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat selain menguntungkan diri sendiri juga berguna bagi perkembangan kemajuan suatu bangsa dan negara.
Kita hendaknya menyadari bahwa kesehatan adalah sumber dari kesenangan, kenikmatan dan kebahagian. Karena itu, adalah bijaksana bila kita selalu memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mempertahankan kesehatan yang baik kita harus mencegah banyaknya ancaman yang akan mengganggu kesehatan kita. Ancaman yang paling berbahaya adalah kedunguan yaitu ketidaktahuan atau tahu tapi tidak mau melaksanakan (Entjang; 2000).

Ancaman lainnya terhadap kesehatan adalah pembuangan kotoran (faeces dan urina) yang tidak menurut aturan. Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat itu berbahaya. Karena itu akan memudahkan terjadinya penyebaran penyakit lewat lalat, udara dan air.
Yang membuat orang geleng-geleng kepala, setelah 63 tahun merdeka, ternyata 72,5 juta penduduk Indonesia masih buang air besar (BAB) di luar rumah (Laporan Pemerintah RI ke Millennium Development Goals/MDGs). Versi Departemen Kesehatan bahkan lebih besar lagi, 100 juta orang!
Angka itu menjadi lebih menyeramkan lagi manakala dikaitkan dengan kenyataan masih sangat rendahnya akses masyarakat ke air minum yang bersih.
Buruknya kualitas sanitasi juga tercermin dari rendahnya persentase penduduk yang terkoneksi dengan sistem pembuangan limbah (sewerage system).
Karena itu, menjadi tidak mengherankan ketika kondisi ini dikaitkan dengan tingginya angka kematian bayi dan prevalensi penyakit yang bersumber dari kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia. Angka kematian bayi Indonesia, yakni 50 per 1.000 kelahiran, Indonesia sekarang ini adalah yang tertinggi kedua di Asia setelah Kamboja. Dari 200.000 anak balita yang meninggal karena diare setiap tahun di Asia, separuh di antaranya adalah di Indonesia.
Oleh Karena itu maka Masyarakat diharapkan paham dan tahu tentang CLTS....

Apa maksudnya?
CLTS (Community Lead Total Sanitatian) atau dalam bahasa Indonesia terjemahannya lebih kurang Sanitasi Total Yang Dipimpin Oleh Masyarakat adalah sebuah pendekatan dalam pembangunan sanitasi.

Tujuan CLTS
Kegiatan CLTS ini lebih ditekankan pada perubahan perilaku kebiasaan masyarakat dari yang masih Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat (open defecation) ke tempat yang berkonsentrasi (jamban). Jamban ini diusahakan dari bahan lokal (bukan terbuat dari konstruksi beton bertulang) karena sasaran CLTS ini pada masyarakat pedesaan. Dengan adanya jamban yang sederhana tersebut lingkungan akan menjadi lebih sehat dan penyakit yang disebabkan akibat dari BAB di sembarangan tempat bisa diminimalisir. Kalau masyarakat sudah bisa dan biasa BAB di jamban tersebut dan sudah dapat merasakan keuntungannya secara perlahan, masyarakat dengan sendirinya akan membuat jamban yang permanen serta lebih memenuhi syarat kesehatan lingkungan.
Perubahan perilaku BAB ini tidak gampang. Sebagai contoh kalau sudah terbiasa BAB di sungai yang kakinya terendam air, merasa dingin, melihat pemandangan dan terasa nyaman lalu harus berpindah BAB di jamban dengan ruang yang sempit, sumpek dan gelap adalah sangat sulit. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubah perilaku tersebut. Secara klasik perubahan perilaku tersebut sering diutarakan oleh kebanyakan orang, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang tidak sekolah sama sekali, yaitu bahan mengubah perilaku tidak semudah membalik telapak tangan. Dengan pendekatan CLTS secara bertahap diharapkan akan terjadi perubahan baik secara evolusi maupun secara revolusi. Hal ini akan tergantung dari sumber daya manusia yang ada pada lokasi kegiatan.

Prinsip-prinsip CLTS
Prinsip utama dari CLTS yaitu: pertama, tidak ada subsidi terhadap pembangunan infrastruktur (jamban keluarga). Masyarakat dilatih untuk membantu diri sendiri dan memulai dari apa yang dimiliki (kemauan, tenaga dan bahan lokal). Berbeda dengan program lainnya, baik dari pemerintah atau penginisiatif, yang selalu memberikan subsidi yang mendorong masyarakat berperan aktif mengikuti programnya. Kedua, peran aktif seluruh lapisan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemakaian sehingga masyarakat merasa memiliki, dengan demikian masyarakat bisa menjaga/memelihara dan tidak ada ketergantungan dengan pihak luar. Ketiga, masyarakat sebagai pemimpin. Keempat, tidak menggurui dan tidak memaksa.
Yang dimaksud SANITASI sendiri adalah bagaimana masyarakat tidak membuang air besar/air kecil (limbah manusia) atau limbah lain seperti limbah rumah tangga (sampah), limbah industri, limbah lain, dan limbah berbahaya secara sembarangan. Selain itu, sanitasi juga berarti cara mengelola, memanfaatkan, dan mendaur ulang limbah-limbah tersebut sehingga tidak membahayakan kehidupan.

Selengkapnya...

28 Maret 2009

SEMENIT....saja..

Pernahkah anda meluangkan waktu, menyempatkan diri untuk merenung & berpikir.
So, marilah kita sama2 membaca tulisan berikut....



Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid, untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun
betapa singkatnya kalau kita melihat film.

betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun
betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun
kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur'an tapi
betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun
lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid

Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun
alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun
betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur'an; namun
betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.

Betapa Takutnya kita apabila dipanggil Boss dan cepat-cepat menghadapnya namun
betapa kita berani dan lamanya untuk menghadapNya saat kumandang azan menggema.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau
berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Allah betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya,



ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. ..?



Selengkapnya...

25 Maret 2009

Rompi Pelindung Untuk si Kecil


Bak rompi pelindung, Imunisasi akan menghindarkan si kecil dari serangan penyakit yang seram-seram. Penyakit yang tanpa benteng imunisasi bisa berakibat fatal pada anak. Sudahkah buah hati anda menggunakan rompi pelindung ????

Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Anda mendengar hal ini dari dokter, media masa, brosur di klinik, atau teman-teman Anda. Tetapi, sudahkah anda benar-benar mengerti tentang tujuan, manfaat dari macam-macam imunisasi dan kapan imunisasi itu harus dberikan kepada buah hati anda. Baiklah, mari kita ikuti lebih lanjut…
Imunisasi sendiri adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Sedangkan Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.
Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.
Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul.
Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.


Imunisasi BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).
BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.
Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.

Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis.

Kontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita infeksi HIV).

Reaksi yang mungkin terjadi:

1. Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan parut.
2. Reaksi regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai nyeri tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.

# Komplikasi yang mungkin timbul adalah: Pembentukan abses (penimbunan nanah) di tempat penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam. Abses ini akan menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang, sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan menggunakan jarum) dan bukan disayat.
# Limfadenitis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau dosisnya terlalu tinggi. Keadaan ini akan membaik dalam waktu 2-6 bulan.


Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.
Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.
Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang

Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun.
Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha.

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun).
Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.

Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaiknya diberikan booster vaksin Td pada usia 14-16 tahun kemudian setiap 10 tahun (karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama 10 tahun, setelah 10 tahun perlu diberikan booster).
Hampir 85% anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin difteri, akan memperoleh perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun.

DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.

Pada kurang dari 1% penyuntikan, DTP menyebabkan komplikasi berikut:
- demam tinggi (lebih dari 40,5? Celsius)
- kejang
- kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)
- syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).

Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai anak sehat.
Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.

1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan.
Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (atau ibuprofen).
Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.



Imunisasi DT

Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus.
Vaksin DT dibuat untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi difteri dan tetanus.

Cara pemberian imunisasi dasar dan ulangan sama dengan imunisasi DPT.
Vaksin disuntikkan pada otot lengan atau paha sebanyak 0,5 mL.

Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang sakit berat atau menderita demam tinggi.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah demam ringan dan pembengkakan lokal di tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.


Imunisasi TT

Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat digunakan untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit tetanus.

Kepada ibu hamil, imunisasi TT diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat kehamilan berumur 7 bulan dan 8 bulan.
Vaksin ini disuntikkan pada otot paha atau lengan sebanyak 0,5 mL.

Efek samping dari tetanus toksoid adalah reaksi lokal pada tempat penyuntikan, yaitu berupa kemerahan, pembengkakan dan rasa nyeri.






Imunisasi Polio

Imunisasi polio memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis.
Polio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan/tungkai. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernafasan dan otot untuk menelan. Polio bisa menyebabkan kematian.

Terdapat 2 macam vaksin polio:
# IPV (Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan
# OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.
Bentuk trivalen (TOPV) efektif melawan semua bentuk polio, bentuk monovalen (MOPV) efektif melawan 1 jenis polio.

Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu.
Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun).

Di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabin. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 mL) langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang berisi air gula.
Kontra indikasi pemberian vaksin polio:
- Diare berat
- Gangguan kekebalan (karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid)
- Kehamilan.
Efek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang-kejang.

Dosis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer, sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibobi sampai pada tingkat yang tertingiu.
Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi dasar, kepada orang dewasa tidak perlu dilakukan pemberian booster secara rutin, kecuali jika dia hendak bepergian ke daerah dimana polio masih banyak ditemukan.
Kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan perlu menjalani imunisasi, sebaiknya hanya diberikan IPV.

Kepada orang yang pernah mengalami reaksi alergi hebat (anafilaktik) setelah pemberian IPV, streptomisin, polimiksin B atau neomisin, tidak boleh diberikan IPV. Sebaiknya diberikan OPV.
Kepada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita AIDS, infeksi HIV, leukemia, kanker, limfoma), dianjurkan untuk diberikan IPV. IPV juga diberikan kepada orang yang sedang menjalani terapi penyinaran, terapi kanker, kortikosteroid atau obat imunosupresan lainnya.

IPV bisa diberikan kepada anak yang menderita diare.
Jika anak sedang menderita penyakit ringan atau berat, sebaiknya pelaksanaan imunisasi ditunda sampai mereka benar-benar pulih.
IPV bisa menyebabkan nyeri dan kemerahan pada tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung hanya selama beberapa hari.


Imunisasi Campak

Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek).
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.

Kontra indikasi pemberian vaksin campak:
- infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38?Celsius
- gangguan sistem kekebalan
- pemakaian obat imunosupresan
- alergi terhadap protein telur
- hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
- wanita hamil.

Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis dan gejala kataral serta ensefalitis (jarang).


Imunisasi MMR

Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali.
Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia. Campak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. Kadang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah zakar sehingga terjadi kemandulan.
Campak Jerman (rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening leher. Rubella juga bisa menyebakban pembengkakan otak atau gangguan perdarahan.

Jika seorang wanita hamil menderita rubella, bisa terjadi keguguran atau kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkannya (buta atau tuli).
Terdapat dugaan bahwa vaksin MMR bisa menyebabkan autisme, tetapi penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara autisme dengan pemberian vaksin MMR.

Vaksin MMR adalah vaksin 3-in-1 yang melindungi anak terhadap campak, gondongan dan campak Jerman.
Vaksin tunggal untuk setiap komponen MMR hanya digunakan pada keadaan tertentu, misalnya jika dianggap perlu memberikan imunisasi kepada bayi yang berumur 9-12 bulan.

Suntikan pertama diberikan pada saat anak berumur 12-15 bulan. Suntikan pertama mungkin tidak memberikan kekebalan seumur hidup yang adekuat, karena itu diberikan suntikan kedua pada saat anak berumur 4-6 tahun (sebelum masuk SD) atau pada saat anak berumur 11-13 tahun (sebelum masuk SMP).

Imunisasi MMR juga diberikan kepada orang dewasa yang berumur 18 tahun atau lebih atau lahir sesudah tahun 1956 dan tidak yakin akan status imunisasinya atau baru menerima 1 kali suntikan MMR sebelum masuk SD.
Dewasa yang lahir pada tahun 1956 atau sebelum tahun 1956, diduga telah memiliki kekebalan karena banyak dari mereka yang telah menderita penyakit tersebut pada masa kanak-kanak.

Pada 90-98% orang yang menerimanya, suntikan MMR akan memberikan perlindungan seumur hidup terhadap campak, campak Jerman dan gondongan.
Suntikan kedua diberikan untuk memberikan perlindungan adekuat yang tidak dapat dipenuhi oleh suntikan pertama.

Efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh masing-masing komponen vaksin:
# Komponen campak
1-2 minggu setelah menjalani imunisasi, mungkin akan timbul ruam kulit. Hal ini terjadi pada sekitar 5% anak-anak yang menerima suntikan MMR.
Demam 39,5? Celsius atau lebih tanpa gejala lainnya bisa terjadi pada 5-15% anak yang menerima suntikan MMR. Demam ini biasanya muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah disuntik dan berlangsung hanya selama 1-2 hari.
Efek samping tersebut jarang terjadi pada suntikan MMR kedua.
# Komponen gondongan
Pembengkakan ringan pada kelenjar di pipi dan dan dibawah rahang, berlangsung selama beberapa hari dan terjadi dalam waktu 1-2 minggu setelah menerima suntikan MMR.
# Komponen campak Jerman
Pembengkakan kelenjar getah bening dan atau ruam kulit yang berlangsung selama 1-3 hari, timbul dalam waktu 1-2 mingu setelah menerima suntikan MMR. Hal ini terjadi pada 14-15% anak yang mendapat suntikan MMR.
Nyeri atau kekakuan sendi yang ringan selama beberapa hari, timbul dalam waktu 1-3 minggu setelah menerima suntikan MMR. Hal ini hanya ditemukan pada 1% anak-anak yang menerima suntikan MMR, tetapi terjadi pada 25% orang dewasa yang menerima suntikan MMR. Kadang nyeri/kekakuan sendi ini terus berlangsung selama beberapa bulan (hilang-timbul).
Artritis (pembengkakan sendi disertai nyeri) berlangsung selama 1 minggu dan terjadi pada kurang dari 1% anak-anak tetapi ditemukan pada 10% orang dewasa yang menerima suntikan MMR. Jarang terjadi kerusakan sendi akibat artritis ini.
Nyeri atau mati rasa pada tangan atau kaki selama beberapa hari lebih sering ditemukan pada orang dewasa.
Meskipun jarang, setelah menerima suntikan MMR, anak-anak yang berumur dibawah 6 tahun bisa mengalami aktivitas kejang (misalnya kedutan). Hal ini biasanya terjadi dalam waktu 1-2 minggu setelah suntikan diberikan dan biasanya berhubungan dengan demam tinggi.

Keuntungan dari vaksin MMR lebih besar jika dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkannya. Campak, gondongan dan campak Jerman merupakan penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi yang sangat serius.

Jika anak sakit, imunisasi sebaiknya ditunda sampai anak pulih.
Imunisasi MMR sebaiknya tidak diberikan kepada:
- anak yang alergi terhadap telur, gelatin atau antibiotik neomisin
- anak yang 3 bulan yang lalu menerima gamma globulin
- anak yang mengalami gangguan kekebalan tubuh akibat kanker, leukemia, limfoma maupun akibat obat prednison, steroid, kemoterapi, terapi penyinaran atau obati imunosupresan.
- wanita hamil atau wanita yang 3 bulan kemudian hamil.




Imunisasi Hib

Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza tipe b.
Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak.

Vaksin Hib diberikan sebanyak 3 kali suntikan, biasanya pada saat anak berumur 2, 4 dan 6 bulan.


Imunisasi Varisella

Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air.
Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, kemudian secara perlahan mengering dan membentuk keropeng yang akan mengelupas.

Setiap anak yang berumur 12-18 bulan dan belum pernah menderita cacar air dianjurkan untuk menjalani imunisasi varisella.
Anak-anak yang mendapatkan suntikan varisella sebelum berumur 13 tahun hanya memerlukan 1 dosis vaksin.
Kepada anak-anak yang berumur 13 tahun atau lebih, yang belum pernah mendapatkan vaksinasi varisella dan belum pernah menderita cacar air, sebaiknya diberikan 2 dosis vaksin dengan selang waktu 4-8 minggu.

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster dan sangat menular.
Biasanya infeksi bersifat ringan dan tidak berakibat fatal; tetapi pada sejumlah kasus terjadi penyakit yang sangat serius sehingga penderitanya harus dirawat di rumah sakit dan beberapa diantaranya meninggal.
Cacar air pada orang dewasa cenderung menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

Vaksin ini 90-100% efektif mencegah terjadinya cacar air. Terdapat sejumlah kecil orang yang menderita cacar air meskipun telah mendapatkan suntikan varisella; tetapi kasusnya biasanya ringan, hanya menimbulkan beberapa lepuhan (kasus yang komplit biasanya menimbulkan 250-500 lepuhan yang terasa gatal) dan masa pemulihannya biasanya lebih cepat.
Vaksin varisella memberikan kekebalan jangka panjang, diperkirakan selama 10-20 tahun, mungkin juga seumur hidup.

Efek samping dari vaksin varisella biasanya ringan, yaitu berupa:
- demam
- nyeri dan pembengkakan di tempat penyuntikan
- ruam cacar air yang terlokalisir di tempat penyuntikan.
Efek samping yang lebih berat adalah:
- kejang demam, yang bisa terjadi dalam waktu 1-6 minggu setelah penyuntikan
- pneumonia
- reaksi alergi sejati (anafilaksis), yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan, kaligata, bersin, denyut jantung yang cepat, pusing dan perubahan perilaku. Hal ini bisa terjadi dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam setelah suntikan dilakukan dan sangat jarang terjadi.
- ensefalitis
- penurunan koordinasi otot.

Imunisasi varisella sebaiknya tidak diberikan kepada:
- Wanita hamil atau wanita menyusui
- Anak-anak atau orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan imunosupresif bawaan
- Anak-anak atau orang dewasa yang alergi terhadap antibiotik neomisin atau gelatin karena vaksin mengandung sejumlah kecil kedua bahan tersebut
- Anak-anak atau orang dewasa yang menderita penyakit serius, kanker atau gangguan sistem kekebalan tubuh (misalnya AIDS)
- Anak-anak atau orang dewasa yang sedang mengkonsumsi kortikosteroid
- Setiap orang yang baru saja menjalani transfusi darah atau komponen darah lainnya
- Anak-anak atau orang dewasa yang 3-6 bulan yang lalu menerima suntikan immunoglobulin.


Imunisasi HBV

Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B.
Hepatitis B adalah suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian.

Dosis pertama diberikan segera setelah bayi lahir atau jika ibunya memiliki HBsAg negatif, bisa diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan.
Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 bulan antara suntikan HBV I dengan HBV II, serta selang waktu 5 bulan antara suntikan HBV II dengan HBV III. Imunisasi ulangan diberikan 5 tahun setelah suntikan HBV III. Sebelum memberikan imunisasi ulangan dianjurkan untuk memeriksa kadar HBsAg.
Vaksin disuntikkan pada otot lengan atau paha.

Kepada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif, diberikan vaksin HBV pada lengan kiri dan 0,5 mL HBIG (hepatitis B immune globulin) pada lengan kanan, dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan pada saat anak berumur 1-2 bulan, dosis ketiga diberikan pada saat anak berumur 6 bulan.
Kepada bayi yang lahir dari ibu yang status HBsAgnya tidak diketahui, diberikan HBV I dalam waktu 12 jam setelah lahir. Pada saat persalinan, contoh darah ibu diambil untuk menentukan status HBsAgnya; jika positif, maka segera diberikan HBIG (sebelum bayi berumur lebih dari 1 minggu).

Pemberian imunisasi kepada anak yang sakit berat sebaiknya ditunda sampai anak benar-benar pulih.
Vaksin HBV dapat diberikan kepada ibu hamil.
Efek samping dari vaksin HBV adalah efek lokal (nyeri di tempat suntikan) dan sistemis (demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran pencernaan), yang akan hilang dalam beberapa hari.


Imunisasi Pneumokokus Konjugata

Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan bakteremia (infeksi darah).

Kepada bayi dan balita diberikan 4 dosis vaksin.
Vaksin ini juga dapat digunakan pada anak-anak yang lebih besar yang memiliki resiko terhadap terjadinya infeksi pneumokokus.
Selengkapnya...

23 Maret 2009

Mitos Kehamilan, Anak, Makanan & Minuman

Banyak mitos mengenai kehamilan dan kesehatan anak. Namun, namanya juga mitos, tentu banyak juga yang perlu diteliti kebenarannya.
Mitos, mungkin sama tuanya dengan bahasa itu sendiri. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasihat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Namun, banyak mitos, terutama mitos sekitar kehamilan dan melahirkan, terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi.

Sebut saja mitos soal mendeteksi jenis kelamin bayi yang berada dalam kandungan. Mitos mengatakan, dengan menjuntaikan cincin di atas sekitar perut yang mengandung, bila cincin mengayun dari kiri ke kanan atau sebaliknya, maka bayinya perempuan. Bila mengayun berputar, bayinya laki-laki. Tentu saja, pembacaan melalui USG mungkin tidak seasyik menjuntai cincin di atas perut, tetapi hasil tesnya sudah pasti lebih akurat.
Beberapa mitos mengenai kesehatan dan penyakit memang ada betulnya, sebagian lagi tidak terlalu berbahaya. Mitos apa saja yang sering muncul?


Mitos mengenai kehamilan

Bila denyut jantung janin kurang dari 140 BPM : bayinya laki-laki.
Salah. Denyut jantung bayi perempuan biasanya lebih cepat dari bayi laki-laki tetapi hanya sesudah kelahiran. Tidak ada beda antara denyut jantung bayi laki-laki dan perempuan, tetapi kecepatannya bervariasi, tergantung usia janin. Sekitar lima minggu kehamilan, denyut jantung janin mendekati denyut jantung ibunya, yaitu sekitar 80 sampai 85 BPM. Denyut ini bertambah cepat sampai minggu kesembilan, yaitu mencapai 170 sampai 200 BPM, lalu menurun pada pertengahan kehamilan sampai sekitar 120 - 160 BPM, baik janin laki-laki maupun perempuan.

Kelebihan berat pada kandungan bagian depan berarti bayi perempuan; kelebihan berat di sekitar pinggul dan bokong berarti bayi laki-laki.
Salah. Bila wanita memiliki batang tubuh yang pendek, tidak ada ruang bagi bayi untuk tumbuh. Batang tubuh yang panjang dapat memberi ruang untuk mengakomodasi bayi, membuat perut wanita yang hamil menonjol keluar. Perut dengan kandungan yang melebar berarti bayi sedang pada posisi menyamping.

Bila kandungan berat ke bawah berarti bayi laki-laki; bila ke atas berarti bayi perempuan.
Salah. Bila kandungan ke atas, bisa berarti ini merupakan kehamilan pertama atau tubuh ibu memang memiliki bentuk yang bagus. Otot perut cenderung lebih elastis pada setiap kehamilan. Jadi, bila kandungan bukan merupakan kandungan pertama, perut cenderung agak ke bawah.

Puting yang berwarna gelap berarti bayi laki-laki.
Salah. Perubahan warna pada puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh meningkatnya progesteron dan melanocyte, hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Puting susu, bercak kelahiran, tahi lalat, atau tanda-tanda lain dapat menjadi lebih gelap warnanya selama kehamilan. Guratan juga muncul di sekitar bagian tengah perut. Biasanya juga muncul garis hitam dari pusar ke bagian pubis. Warna hitam akan menghilang sesudah melahirkan.

Jangan menyusui bayi selama hamil, karena bayi di dalam kandungan memerlukan makanan.
Salah. Bila ibu sehat, menyusui selama kehamilan tidak membahayakan, baik bagi ibu, janin, maupun bayinya. Dokter akan melarang ibu menyusui bayinya selama kehamilan bila ibu mengalami kekurangan gizi, kekurangan berat badan, atau berisiko melahirkan prematur.




Mitos mengenai menggendong bayi atau anak-anak balita


Anak balita yang memakai sepatu akan membantunya lebih cepat berjalan.
Salah. Justru kebalikannya. Membiarkan anak balita tidak memakai sepatu dapat memperkuat otot kaki dan membantu si anak untuk belajar berjalan. Begitu anak balita berjalan, tentu saja mereka memerlukan sepatu yang nyaman yang sesuai dengan kakinya. Pilih sepatu yang lunak, jangan yang keras atau kaku. Sepatu harus nyaman dan sesuai dengan bentuk kaki anak. Beli yang tidak terlalu pas untuk memberi ruang bagi pertumbuhannya.

Baby-walker membantu bayi lebih cepat belajar berjalan.
Salah. Bayi yang menghabiskan waktunya dengan walker belajar duduk, merangkak, dan berjalan lebih lambat dari mereka yang belajar berjalan sendiri. Duduk di walker membatasi gerakan otot mereka. Lebih signifikan lagi, walker berbahaya. Hampir sekitar 14.000 kecelakaan akibat pemakaian walker dan 34 anak meninggal sejak tahun 1973 karena menggunakan walker.


Mitos tentang makanan dan minuman

Cukup makan saat flu. Bila tidak, akan menyebabkan panas tinggi.
Salah. Baik panas tinggi maupun flu dapat menyebabkan kekurangan cairan. Minum banyak cairan seperti air putih, jus segar, dan jus sayuran dapat membantu mencegah dehidrasi. Pada saat terkena panas tinggi maupun flu, sangat baik untuk tetap makan teratur. Kekurangan gizi dapat memperlambat kesembuhan seseorang.

Satu jam sesudah makan baru boleh berenang.
Salah. Tidak perlu menunggu satu jam sesudah makan baru masuk ke dalam kolam renang. Bagaimanapun, dianjurkan agar menunggu pencernaan selesai bekerja, terutama bila Anda makan makanan berlemak dan berniat untuk berenang agak lama dengan mengerahkan seluruh tenaga. Juga disarankan untuk tidak berenang sambil memakan permen karet atau makan karena dapat menyebabkan "shock".

Kopi menghambat pertumbuhan.
Salah. Kopi tidak berpengaruh pada pertumbuhan anak. Jangan masukkan kafein yang berlebihan dalam daftar diet anak-anak. Kelebihan kafein dapat mencegah penyerapan kalsium dan bahan nutrisi yang lain.

Ikan merupakan makanan yang baik bagi perkembangan otak
Betul. Ikan merupakan sumber jaringan asam omega-3 yang baik yang ditemukan sebagai makanan penting bagi fungsi otak. Namun demikian, ikan-ikan tertentu mempunyai tingkatan merkuri yang berarti. Oleh karena itu, disarankan agar wanita hamil atau sedang menyusui mengurangi serta membatasi konsumsi ikan tuna, ikan todak, dan ikan hiu.
Cokelat sebabkan jerawat.

Betul dan salah. Penelitian membuktikan bahwa tidak ada makanan yang spesifik sebagai penyebab jerawat. Makanan tertentu dapat menyebabkan jerawat bagi orang-orang tertentu. Misalnya, ada yang berjerawat sesudah makan cokelat, sementara orang lain justru berjerawat setelah minum kopi berlebihan. Jadi, sebaiknya perhatikan makanan atau minuman apa yang menimbulkan jerawat pada anak dan hindari mengonsumsinya secara berlebihan.

Makanan pedas dapat menyebabkan bisul.

Salah. Pada orang-orang tertentu, makanan pedas dapat memperburuk gejala bisul mereka, tetapi makanan pedas tersebut bukan penyebabnya. Infeksi bakteri atau penggunaan obat analgesik yang berlebihan, seperti aspirin atau obat antibiotik, dapat merupakan penyebabnya.

Makan wortel dapat memperbaiki penglihatan
Salah. Mitos ini dimulai pada perang dunia kedua ketika badan intelijen Inggris menyebarkan gosip bahwa penglihatan pilot mereka sangat baik di malam hari karena mereka makan banyak wortel; mereka tidak mau tentara Jerman tahu bahwa mereka menggunakan radar. Wortel dan sayuran lain yang mengandung vitamin A kadar tinggi dapat membantu menjaga mata yang sehat, tetapi memakannya lebih dari yang direkomendasikan tidak berpengaruh memperbaiki penglihatan.


Mitos tentang kondisi kesehatan

Keluar rumah dengan rambut yang masih basah bisa sebabkan flu.
Salah. Cuaca dingin dan rambut basah tidak sebabkan flu. Viruslah penyebabnya. Orang-orang cenderung terserang flu lebih sering pada musim dingin atau musim hujan, karena virus tersebar lebih mudah di udara kering. Udara kering, baik di dalam maupun di luar ruangan, dapat menurunkan resistensi seseorang terhadap infeksi.

Membaca dengan lampu yang temaram dapat merusak mata.
Salah. Walaupun membaca dengan cahaya lampu yang temaram tidak berbahaya. Cahaya yang baik dapat membantu mencegah mata yang lelah dan membuat membaca lebih mudah.

Terlalu banyak menonton televisi tidak baik bagi mata.
Salah. Menonton televisi tidak merusak mata (tidak peduli seberapa jauh jarak dari televisi), walaupun terlalu banyak menonton televisi dapat memberi pengaruh buruk pada anak-anak. Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menonton televisi lebih dari 10 jam seminggu cenderung kelebihan berat badan, agresif, dan lambat mengikuti pelajaran di sekolah.

Bila Anda menjulingkan mata, maka mata Anda akan tetap juling.
Salah. Menjulingkan mata tidak menyebabkan mata juling selamanya. Mata juling disebabkan oleh gangguan pada garis mata.

Mengisap jempol dapat menyebabkan gigi maju.
Betul … dan salah. Mengisap jempol sering dimulai sebelum lahir dan umumnya tetap berlangsung sampai usia 5 tahun. Mengisap jempol tidaklah berbahaya bila anak-anak berhenti melakukannya pada usia 4 sampai 5 tahun. Namun, tetap disarankan agar orang tua tidak membiarkan anak-anak mengisap jempolnya sesudah usia mereka mencapai 4 tahun, karena pada saat ini, gusi, rahang, dan gigi tetap mulai tumbuh. Itulah sebabnya, di atas usia 4 tahun, ada kemungkinan mengisap jempol akan merupakan penyebab gigi maju.

Menggigit ujung kuku dapat menyebabkan artritis.
Salah. Namun, kebiasaan menggigit ujung kuku cenderung menyebabkan tangan bengkak, melemahkan genggaman, dan dapat melemahkan fungsi tangan.
Terlalu banyak mendengar suara bising dapat menyebabkan kurang pendengaran.
Betul. Hanya dalam 15 menit mendengarkan musik yang keras dan nyaring, suara mesin, atau suara bising lainnya dapat menyebabkan kurangnya pendengaran dan tinnitus yang bersifat sementara. Suara nyaring dapat menyebabkan gendang telinga bergetar berlebihan dan merusak selaput telinga. Mendengarkan suara nyaring terus-menerus dapat menyebabkan hilangnya pendengaran secara permanen. Misalnya mendengar lagu lewat headphone dengan volume suara yang terlalu tinggi. Selengkapnya...